Konsep Model Pembelajaran Musik Carl Orf

09/05/18 : Mei 09, 2018
Baca Juga

Konsep Model Pembelajaran Musik Carl Orf - Carl Orf adalah seorang composer berkebangsaan Jerman, sebelum terlibat aktif dalam pendidikan musik dia lebih sering bekerja sama dan kterkaitan antara tari dan musik teater. 

Ketertarikan ini semakin berlanjut sehingga ia membawa sejumlah alat musik perkusi ke atas panggung. 

Sehingga para penari mencoba menggunakan alat-alat perkusi Orf, sehingga terpadunya antara musik dan tarian dalam kedudukan yang setara.

Pengalaman ini memberikan dampak penting untuk perkembangan pendidikan tari dan musik yang kemudian pada tahun 1950-an dikembangkan bersama dengan Dorothee Gunther dan Gunild Keetman. Orf mengembangkan berbagai materi pembelajaran musik untuk anak-anak yang kemudian dijadikan buku Musik For Kinder.

Konsep Model Pembelajaran Musik Carl Orf

Dalam proses pembelajarannya anak-anak yang belajar menari diminta untuk memainkan instrument Orf, yaitu instrument perkusi yang diilhami oleh gamelan Indonesia dan xylophone dari Afrika.

Sementara itu, anak-anak yang bermain musik diminta untuk menari. Proses ini kemudian menjadi salah satu landasan filosofi Orf dalam pendidikan musik bagi anak-anak yakni ‘ out of movement, music, out of music, movement ’

Konsep Dan Pemikiran Carl Orf

Tujuan utama proses pembelajaran yang dikembangkan oleh Orf yaitu menciptakan musik untuk menjadi bagian dalam kehidupan anak “ Making Music Live For Children “. Aktivitas belajar yang diikuti oleh anak dalam pembelajaran musik memiliki tujuan khusus yang 
mencakup berbagai aspek meliputi :

a.    Rasa kebersamaan sebagai komunitas
b.    Pemahaman akan pengorganisasian bunyi dalam musik
c.    Pemahaman tentang musik sebagai karya seni
d.    Kemandirian musical
e.    Kemandirian dalam mengembangkan kemampuan musical
f.     Keyakinan diri dalam menyajikan musik
g.    Kepercayaan diri dan harga diri

Ketujuh aspek tersebut sesungguhnya merupakan hal yang saling terkait dan terbentuk melalui aktivitas bereksplorasi dan berkreasi. Rasa kebersamaan ditumbuhkan melalui pemilihan materi pelajaran yang melibatkan kontribusi siswa dalam kelompok.Misalnya menggunakan permainan anak (dolanan).

Pemahaman akan pengorganisasian bunyi diperoleh siswa pada saat mendapatkan kesempatan untuk melakukan eksplorasi bunyi dan menyusunnya kembali dalam form tertentu. 

Proses mengeksplorasi, memutuskan, mengolah dan mengekspresikan musik melalui suatu pertunjukan membantu siswa memperoleh pemahaman tentang musik sebagai karya seni, sekaligus memilkiki kemandirian musical.

Bila kemandirian ini dibarengi dengan tantangan yang terarah dari guru, maka terdapat peluang yang sangat besar bagi siswa untuk memiliki kemandirian dalam mengembangkan kemampuan musical.

Berkembangnya kemandirian individu dalam kelompok yang dibina melalui permainan musik bersama, dan menyajikannya dalam suatu pertunjukan, akan memupuk keyakinan diri dalam komunitas. Saat siswa merasakan ada kontribusi dan perannya dalam membangun keberhasilan suatu pertunjukan, maka kepercayaan dan harga dirinya akan tumbuh.

Pencapaian tujuan pembelajaran tersebut diperoleh melalui proses melipui eksplorasi ruang melalui gerak, eksplorasi bunyi , melalui suara dan instrument serta eksplorasi bentuk melalui improvisasi.

Dalam eksplorasi ruang siswa diminta mengeksplorasi kualitas gerakan, misalnya gerakan yang ringan, bearat, ke atas, ke bawah, grakan yang halus dan mengalir atau gerakan yang terputus-putus. Posisi tubuh, dan posisi gerakan juga dieksplorasi. 

Eksplorasi ini dilakukan dengan siklus dari gerakan karena motivasi dari luar seperti berjalan, berlari, melompat, dan lain-lain yang dilakukan dalam keseharian, menuju gerakan karena motivasi gerakan dari dalam, seperti gerakan menggunakan pengaturan nafas, bergerak menyesuaikan detak jantung, dan gerakan mengikuti gerakan ketukan tertentu. 

Setelah itu kembali lagi kepada motivasi gerak dari luar dengan tingkatan yang lebih tinggi, misalnya menggunakan nafas untuk melakukan gerakan yang lebih terolah.

Eksplorasi bunyi dimulai dari bunyi yang berasal dari lingkungan yang belum tersusun secara sistematis sebagai musik. Suara-suara binatang seperti suara kokok ayam, gonggongan anjing, atau suara kucing dapat menjadi materi yang akan dieksplorasi.

Suara benda sekitar seperti derit pintu, deru pesawat terbang, benda yang jatuh juga tidak kalah menarik untuk diolah. Hal yang tidak boleh dilupakan adalah suara manusia, mulai dari berbagai bunyi yang mungkin diproduksi melalui berbagai organ artikulator.

Aktivitas eksplorasi suara manusia , berperan penting dalam pembentukan kemampuan anak dalam berbicara maupun bernyanyi. 

Bunyi-bunyi ini dieksplorasi dan disusun dalam suatu bentuk sederhana yang memungkinkan adanya perasaan awal – inti – dan akhir. 

Prinsip eksplorasi ini kemudian dikembangkan sesuai dengan kemampuan siswa menuju pada kemampuan mengolah bunyi menjadi karya musik.

Eksplorasi bentuk hadir sejalan dengan eksplorasi ruang dan bunyi. Gerakan diorganisasikan menjadi pola dan pola menjadi tarian. Bunyi diorganisasikan menjadi komposisi yang mengandung frase, intro dan koda (misalnya).

Dibuatkan symbol-simbol untuk menunjukan kerangka gerak dan bunyi untuk mempermudah pemahaman akan kesatuan bunyi dan gerak dalam dimensi waktu. 

Proses penggunaan symbol ini menjadi dasar dari pemahaman akan notasi.

Implementasi proses Orf dalam pembelajaran, dilakukan dengan memperhatikan beberapa prinsip pembelajaran. 

Prinsip –prinsip pembelajaran yang dikembangkan Orf yaitu menyusun dan mengolah pembelajaran melalui berbagai aktivitas yang berawal dari :

a.    Imitasi ke kreasi
b.    Bagian kepada keseluruhan
c.    Sederhana menuju hal yang kompleks
d.    Individu menuju permainan bersama

Penerapan prisnsip ini dalam pembelajaran berimplikasi dapa perencanaan pembelajaran yang bersifat linier atau berkelanjutan sebagai satu rangkaian seri pembelajaran.

Demikian bahasan Konsep Model Pembelajaran Musik Carl Orf, semoga dapat bermanfaat untuk para pembaca.

Semoga !


Sumber  : Bahan Ajar Seni Budaya PLPG  UPI 2011

Share Articles

Saat ini 0 comments :