Belajarlah Dari Hukum Alam

15/04/18 : April 15, 2018
Baca Juga
Belajarlah Dari Hukum ALam - Alam yang terbentang dengan segala keindahan mengalun dalam satu a simfony yang maha sempurna. Semua berjalan beriringan dilindungi oleh hukumnya yaitu hukum alam agar tetap terjaga dan teratur adanya.

Sebagaimana telah saya sajikan pada artikel terdahulu bahwa salah satu cara untuk meningkatkan kecerdasan spiritual  diantaranya yaitu dengan cara kita sering menafakuri, merenungkan mengkontemplasi segala peristiwa yang terjadi disekitra kita. Bagi anda yang belum membaca.

Belajarlah Dari Hukum Alam

Sebenarnya banyak peristiwa yang terjadi disekitar kita sebgai bentuk keagungan Tuhan, yang justru mungkin sering kita abai dengan segala persitiwa tersebut.  

Seyogianya manusia sebagai makhluk yang paling mulia dimuka bumi ini, selalu membuka diri dan pikiran untuk mengambil makna pembelajaran dari segala peristiwa kehidupan.

Belajar Dari Buah Salak
Misalnya saja buah salak yang ketika masih muda, rasanya sangat tidak enak. Tidak orang yang suka memakannya, lalu adakah binantang yang menginginkanya? 

Kalau pun mungkin ada mereka akan mengununkan niatnya, karena buah salak yang masih muda terbungkus rapat. Tersembunyi dilindungi oleh duri-durinya yang tajam.

Lalu setelah buah salak itu masak (matang) baunya mulai semerbak bagaikan sebuah isyarat untuk segera dipetik oleh manusia. 

Salak yang semasa muda, tersembunyi, dipenuhi duri sehingga binatang dan manusia sangat sulit untuk mengambilnya. Namun peristiwa sebaliknya pun terjadi setelah salak itu masak, rasanya sudah enak untuk dinikamti manusia, warnanya sudah ranum, sangat mudah untuk dipetik.

Makna pembelajaran dari peristiwa ini mungkin, sebuah isyarat bagi manusia. Sewaktu muda salak tersebut tidak enak rasanya. Andai saja salak tersebut bisa bicara mungkin dia akan bicara seperti :

 “ Wahai..manuisa bukan  kami pelit sehingga kami disembunyikan dibalik rimbunya pohon kami, dan lindungi oleh duri-duri kami. Kami hanya tidak ingin kami menjadi mubazir karena rasa kami ketika masih muda rasanya sangat tidak enak sekali. Maka jika kami telah matang kami akan memberi isyarat dengan mengeluarkan bau yang lezat dan kami akan memperlihatkan diri dengan warna yang cerah dan duri-duri kami akan lenyap”

Belajar dari Kehidupan Ayam

Begitu pun dalam dunia binatang berlaku juga ketentuan-kententuan yang teratur dan harmoni.
Misalnya saja, ayam betina yang akan bertelur, akan mencari dan berusaha membuat sarang yang empuk yang biasa terbuat dari jerami atau pun benda-benda yang empuk. 

Hal itu dilakukannya tentunya bukan untuk dirinya akan tetapi untuk menjaga telur-telur supaya nanti tidak pecah.

Telur terbungkus dalam kulit keras maksudnya agar calon ananknya di dalam tidak mudah pecah. Kemudian setelah telur itu keluar dilanjutkan dengan proses mengerami ; yang dalam beberapa hari ayam tersebut tidak makan dan minum, tidak mau diganggu, dan sifatnya pun jadi galak sampai anak-anak ayam yang mungil menetas dengan selamat.

Lalu samapi hanya sampai disana perjuangannya? Tidak. Setelah anak –anaknya lahir induk ayam selalu membimbing, menjaga anak-anaknya dari berbagai bahaya, mengajarinya cara mencari makan. Siang dan malam hari-harinya pun dipenuhi dengan tumpahan kasih sayang untuk anak-anaknya sampai mereka dianggap mampu untuk hidup mandiri tanpa bantuan dan bimbingan dari induknya.

Orang mengatakan, bahwa binatang tak punya pikiran. Tapi mengapa induk ayam tersebut mengerti bahwa anak-anaknya perlu biingan,  diajarinya cara mencari makan, diajarinya cara berlindung dari berbagai ancaman bahaya?

Mengapa induk ayam tersebut tahu akan kewajibannya sebagai ibu? Mengerti akan cinta dan kasih sayang terhadap anak-anaknya?

Semua yang dilakukan induk ayam tersebut kepada anak-anaknya hanyalah hukum alam yang menggerakanya. Sama sekali tidak ada hubungannya dengan penegertian dan kehendak dari induk ayam itu sendiri. Itu hanyalah instinct atau naluri.

Demikian sahabat yang budiman, artikel sederhana dari saya yang membahas Belajarlah Dari Hukum Alam. Semoga artikiel ini menjadi inspirasi bagi semua.



Share Articles

Saat ini 0 comments :